Pada awal perkembangannya, kira-kira sekitar abad ke-XVIII atau awal abad ke-XX masih berupa batik tulis, sedangkan batik cap sendiri baru diperkenalkan setelah perang dunia pertama atau tahun 1920. Awalnya,batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.
Wanita-wanita Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian sehingga di pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan
Motif batik bisa menunjukkan status seseorang. Seperti kalangan keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta yang masing-masing hanya mengenakan motif batik tertentu hingga kini. Semakin meluasnya batik dipengaruhi oleh pengikut raja yang tinggal di luar keraton sehingga turut mempopulerkan batik di luar keraton.
Dari sedikit uraian sederhana tentang batik diatas, saya merasa bahwa batik adalah benarbenar milik kita, sehingga saya menyebutnya “Batika itu adalah baju saya”. Meskipun saya bukanlah suku keturunan jawa tetapi, itulah kita “bangsa Indonesia” bangsa yang bersoliditas dimana setiap milik kita yang ada, tumbuh dan berkembang di negeri kita harus kita jaga dan pertahankan sebagai indentitas kita, dan secara pribadi saya jujur mengatakan bahwa saya suka dengan “batik”. Namun, apa yang terjadi sekarang?....tatangga kita telah mencuri milik kita tersebut dan mengakuinya sebagai miliknya, dan kita hanya berdiam diri saja, seakan tidak mampu untuk merebutnya kembali. Jika kita berbicara tentang kata “milik” berarti itu adalah sesuatu yang jarus kita jaga dan pelihara dengan sunguh-sungguh karena hidup ini seperti sebatang Djarum Black yang begitu berharga untuk disia-siakan, dan bukannya direlakan untuk dihisap oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.
Ahh……..akhirnya kita sekarang patut berbangga dengan langkah nyata pemerintah dalam mempatenkan “batik” sebagai milik asli Indonesia yang dalam waktu dekat ini akan segera di sahkan UNESCO
Nah…yang perlu kita fikirkan ke depan adalah bagimana memunculnya para pecinta-pecinta batik tanah air seperti halnya Black Community yang merupakan komunitas para pecinta mobil dan motor dan tergabung dalam Black Motor Community dan Black car community yang merupakan asli milik Indonesia. Dengan harapan bahwa nantinya para pecinta-pecinta “batik” ini akan mampu menyemangati para pemuda pemudi negeri ini untuk mencintai dan memelihara produk asli bangsa kita seperti “batik”.
Melalui tulisan singkat saya ini saya berharap supaya para pecinta batik di Indonesia dapat memperluas organisasi mereka seperti Autoblackthrough goes to campus yang merupakan ajang untuk mengembangkan para pecinta otomotif dalam mengembangkan kreatifitas tentang otomotif, dalam memperkenalkan “batik” kepada para pemuda, supaya mereka dapt menghargai warisan peninggalan nenek moyang yang sangat berharga ini.
Download Full Article Here :
By :